Rabu, 04 September 2013

Stimulasi Musik Ibu Hamil Meningkatkan Kecerdasan Janin

Rahim ibu adalah tempat janin belajar untuk pertama kalinya, ini adalah fakta menarik yang terungkap dari penelitian para ahli. Setiap menit sel saraf janin bertambah 250 ribu sel dan pada saat lahir sel saraf berjumlah 100 milyar. Selama dalam kandungan, selain bertambah sel saraf juga mengalami kematian terprogram. Lewat stimulasi musik ibu hamil jumlah sel syaraf yang mati karena terprogram berkurang sehingga jumlah sel syaraf saat lahir berjumlah lebih banyak. Maka potensi kecerdasan pada bayi menjadi lebih besar.
Menurut hasil riset Dr. Chapman J. S. dari New York University, AS, janin mulai bisa mendengar di usia 26 minggu atau trimester ke-3. Cairan amnion adalah sarana penghantar gelombang suara yang baik bagi janin, sehingga rangsangan suara dari sekeliling maupun dari luar rahim, dapat didengarnya.
Janin dapat memberikan reaksi berbeda terhadap suara yang didengarnya. Suara yang membuat janin tenang adalah suara yang teratur seperti detak jantung ibu. Karena itu para ahli menganggap music ibu hamil adalah music yang paling tepat untuk melakukan terapi pada janin dan ibu karena music ibu hamil memiliki frekuensi 5000 – 8000 hz, sesuai dengan detak jantung janin.
Musik ibu hamil karya USC paling banyak dianjurkan untuk melakukan stimulasi pada janin karena memiliki frekuensi terbanyak, selain itu hampir semuanya bernada mayor. Kelebihan lainnya, musik Ibu Hamil karya USC sederhana, murni, jernih dan memiliki efek kumulatif dari 11 urutan lagunya serta penggandaan dari generasi ke generasi.

Cara melakukan stimulasi musik yang benar pada janin :
  • Pada usia kandungan 18 minggu terapi musik klasik sudah dapat diberikan pada janin tapi idealnya adalah pada minggu ke 25 – usia 1 tahun.
  • Tempelkan speaker pada perut ibu
  • Terapi musik klasik sebaiknya dilakukan pada pkl 20.00 sampai 23.00 karena suara terdengar paling jernih.
  • Terapi musik sebaiknya dilakukan selama 1 jam karena janin akan tertidur dan bangun lagi sehingga janin melewati dua gelombang alfa, gelombang otak yang sangat baik untuk proses belajar.
  • Atur volume agar ibu juga bisa mendengar.

Perlu diketahui, music yang dapat membuat ibu hamil merasa tenang belum tentu memberikan efek yang sama pada janin. Music Ibu Hamil terbukti mampu memberikan perasaan tenang baik kepada ibu maupun janin. Ibu hamil selain perlu mengkonsumsi makanan bergizi juga perlu menjaga perasaannya karena janin dapat merasakan apa yang dirasa oleh ibu dan itu dapat mempengaruhi karakternya kelak.

Sumber : http://www.anakibu.com/istimewa/stimulasi-musik-klasik-pada-janin-untuk-meningkatkan-kecerdasannya/

Terapi Musik Bagi Ibu Hamil

Waktu tahun 2002, kakak ipar pernah bercerita ke saya tentang terapi musik ibu hamil di Rumah Sakit Harapan Kita (RSHK) yang ditujukan untuk ibu hamil. Ketika kehamilan memasuki usia 7 bulan, saya pun mengecek ulang informasi tersebut karena saya tertarik untuk ikut. Senangnya ketika dikasih tahu bahwa perogram tersebut masih ada. Ternyata memang sudah menjadi bagian dari parent education program RSHK. Selain terapi musik, parent education juga meliputi konsultasi kehamilan (dilihat dari aspek psikologi), senam hamil (yang harus dihadiri suami juga) dan konsultasi tumbuh kembang anak.

Pada hari pertama kunjungan terapi musik, saya dan suami diwawancara oleh seorang psikolog tentang pernikahan, kehamilan dan komunikasi dengan janin. Tahap ini harus dilakukan bersama-sama dengan suami agar suami memahami aspek psikologis ibu dan janin, supaya dapat memberi support dan membuat keduanya merasa nyaman. Setelah wawancara, saya pun masuk ke ruangan terapi musik untuk mulai melakukan terapi.

Metode terapi musik ini dilakukan dalam grup, paling banyak sekitar delapan orang. Di dalam ruangan gelap, instruktur (yang ternyata juga psikolog yang sama ketika mewawancara saya) mulai membunyikan musik yang menenangkan, sama seperti musik untuk meditasi atau yoga. Kami, para ibu hamil, merebahkan tubuh di atas bean bag yang sudah disediakan dan diajarkan konsentrasi untuk berkomunikasi dengan janin. Bagi saya yang senang curhat dan ngobrol, saya sangat menikmati saat-saat berkomunikasi dengan janin lewat cara ini, karena semakin kita fokus, semakin ada reaksi yang ditunjukkan janin lewat gerakan atau tendangan-tendangan di perut saya.

Ada berbagai cara untuk berkonsentrasi dengan janin dengan dukungan musik, antara lain dengan mengacungkan ibu jari kedua tangan dan membentuk angka delapan di depan wajah kita. Ada juga metode tuning (berdengung) dan latihan pernafasan yang berguna untuk menahan rasa sakit dan kontraksi menjelang persalinan. Selesai melakukan semua itu, kami pun disuruh tidur oleh sang instruktur agar bisa mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Bagi saya terapi ini sangat menyenangkan karena membantu saya untuk bisa tetap relaks dengan kehamilan saya. Mengingat kehamilan ini adalah pengalaman pertama saya seumur hidup, saya sering merasa lelah dan nervous. Khawatir ada kekurangan dengan kehamilan saya. Terapi musik ibu hamil membantu saya mengatur emosi dan membuat saya lebih tenang serta membantu membangun komunikasi dengan janin lewat musik yang menenangkan. Dan yang lebih penting lagi, saya bisa memperoleh tidur yang jauh lebih berkualitas daripada di rumah.

Ketika kehamilan memasuki trimester terakhir, saya dianjurkan untuk melakukan terapi musik setiap hari. Namun karena saya bekerja dan belum mulai cuti sampai menjelang melahirkan, saya hanya bisa melakukan terapi ini setiap hari Sabtu. Saya dan suami percaya, kita dapat melakukan terapi musik di rumah jika sudah mulai menguasai metodenya. Menjelang melahirkan, saya sering sekali berkomunikasi dengan calon bayi saya dan mengajaknya bekerja sama dalam berbagai kegiatan. Yang paling utama, saya selalu mengajaknya bekerja sama dalam proses persalinan sehingga kami berdua melalui masa persalinan dengan lancar dan kami berdua bisa segera bertatap muka :)

Terapi musik bisa dilakukan oleh siapa saja karena fokus dari kegiatan ini adalah berkonsentrasi pada diri sendiri. Terapi musik juga bisa dilakukan sejak awal kehamilan atau oleh para perempuan yang senang dalam terapi untuk memperoleh anak. Selama saya menjalani terapi ini ada beberapa wanita yang juga ikut dalam kelas  agar bisa lebih berkonsentrasi dengan dirinya dan segera mempunyai momongan…

Manfaat Musik Untuk Kandungan Bayi

Manfaat Musik Untuk Kandungan Bayi banyak dokter spesialis kandungan merekomendasikan musik ibu hamil untuk bayi dalam kandungan bilang musik tidak cuma merupakan materi hiburan yang memanjakan telinga. Alunan suara yang berirama ini bisa dimanfaatkan untuk merangsang janin agar kelak menjadi anak cerdas dan kreatif. Bahkan musik bisa dipakai untuk memutar janin sungsang kembali ke posisi normal.Dan menurut dokter spesialis kandungan, ibu yang hamil di usia 30 tahun keatas, tingkat resiko kesehatan janin lebih tinggi dan tingkat kecerdasan si anak lebih rendah dibanding dengan ibu yang hamil diusia kurang dari 30 tahun.

Hal ini tidak saya khawatirkan, sewaktu istri saya hamil, kami coba terapi musik ibu hamil. Meskipun tidak secara nonstop cukup 30 menit setiap mau tidur dan puji Tuhan hasilnya putra kami berprestasi di sekolahnya. Terapi musik ini juga diterapkan untuk keluarga kami dan hasilnya putra-putri mereka adalah anak-anak yang aktif dan cepat belajar.

Dan menurut dokter spesialis kandungan semua itu bukan tanpa sebab, ini adalah hasil dari terapi musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat perkembangan otak belahan kanan janin dalam kandungan menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kemampuan afektif si anak.
Mendengarkan musik ibu hamil sebenarnya merupakan bagian dari bebera pa stimulasi yang biasanya diberikan oleh ibu hamil kepada janin di dalam kandungannya. Demikian kata Prof. Dr. Utami Munandar dalam seminar “Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik terhadap Janin dan Kehamilan”, Menurut guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, stimulasi tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan “mengelus-elus” jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh perasaan bayi.

Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin efektif pengaruhnya. Pada janin, musik akan merangsang perkembangan sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun.
Namun, menurut dr. Jimmy Passat, ahli saraf dari FKUI-RSCM, dan Isye Widodo, S.Psi, koordinator Parent Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, intervensi ini haruslah seimbang.
Orang tua sebaiknya tidak hanya menstimulasi kemampuan otak kiri, tetapi juga otak kanannya. Oleh para pakar, organ pengontrol pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan fungsi berbeda.

Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat , waktu, dan peristiwa), logika, dan analisis. Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga kreatif.

Kalau dia pintar matematika, dia juga mampu berbahasa, menulis, dan mengarang dengan baik. Sementara itu bagi ibu hamil, musik - terutama yang klasik - bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Ini sangat baik sebab, menurut dr.Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin.
Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart. Memang, tidak setiap ibu hamil menyukai musik klasik. Namun, kalau didengarkan secara berulang-ulang hingga hafal, akan terasa letak indahnya musik klasik ini. Keindahan dan ketenangan inilah yang membuat musik klasik itu istimewa. Cukup 30 menit sehari.

Mungkin semua jenis musik, dari yang tradisional hingga modern, bisa pula dimanfaatkan untuk hal yang sama. Namun, hingga saat ini yang sudah diteliti dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama karya Mozart. Jenis musik ini terbukti efektif dalam menstimulasi perkembangan otak belahan kanan dari janin.

Menurut Suzuki (1987), seperti dikutip Utami, bila anak dibesarkan dalam suasana musik Mozart sejak dini, jiwa Mozart yang penuh kasih sayang akan tumbuh juga dalam dirinya. Mendengar alunan musik yang tenang, jantung si janin berdenyut dengan tenang pula. Bahkan, setelah dilahirkan mendengarkan musik klasik juga memberi pengaruh baik bagi si bayi.

Sekadar contoh, seperti diberikan Utami, seorang bayi berusia tiga bulan, yang sejak lahir sering diputarkan musik klasik, mampu menggerakkan badannya sesuai dengan iramanya. Jika irama makin cepat menuju klimaks, gerakan bayi lebih cepat dan aktif, dan ketika musik berhenti dia menunjukkan ketidaksenangan. Sementara untuk merangsang belahan otak kiri yang bertanggung jawab terhadap kemampuan akademik, tambah Isye, musik dengan syair yang mendidik terbukti memberi pengaruh baik.
Saya menggunakan lagu-lagu anak-anak Indonesia. Itu merupakan eksperimen saya sendiri. Nah, intervensi yang saya gunakan selama ini ternyata ada gunanya. Bayi yang dilahirkan, ketika berusia dua tahun ternyata memiliki kemampuan komunikasi pasif dan aktif seperti anak usia empat tahun. Contoh lainnya, bayi berusia tiga bulan umumnya belum ada tanda-tanda mengeluarkan kata-kata ‘a-e-o’. Tapi bayi yang, ketika masih dalam kandungan, mendapat terapi musik sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu, kemampuan berbahasanya lebih cepat,” ungkapnya. Isye juga menyatakan, lagu anak-anak yang dipilih untuk terapi cukup dua tiga lagu.

Musik bersyair itu misalnya lagu anak-anak ciptaan Ibu Sud atau Ibu Kasur. Menurut dia, Pelangi-Pelangi merupakan lagu paling disukai. Pada akhir lagu itu ‘kan ada syair ‘… ciptaan Tuhan’. Jadi sejak janin, calon anak ini sudah mengenal kata Tuhan,” jelasnya.

Stimulasi perkembangan otak janin ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 18 - 20 minggu. Menurut Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, dan Jack A. Grebb, pada usia itu janin sudah dapat mendengar. Dia juga sudah bisa bereaksi terhadap suara dengan memberi respons berupa kontraksi otot, pergerakan, dan perubahan denyut jantung.

Bahkan, pada usia itu perkembangan mental emosional janin sudah dapat dipengaruhi musik. Mendengarkannya bisa dilakukan di mana saja. Namun, untuk tujuan terapi sebaiknya dilakukan di tempat khusus untuk terapi dan dipandu oleh pakarnya. Di tempat terapi ini akan tercipta suasana kebersamaan. Dengan kebersamaan itu, mereka bisa bertukar pengalaman dan sebagainya, sehingga saat menghadapi persalinan persiapan mental mereka sudah bagus dan rasa percaya dirinya juga bagus,” jelas Isye. Di samping itu ibu hamil dianjurkan pula mendengarkan musik di rumah secara teratur. Dalam melakukan terapi musik, ibu hamil mesti melalui tahapan relaksasi fisik dan mental sebelum memasuki tahapan stimulasi terhadap janin. Untuk mencapai rileks fisik saya memberikan relaksasi progresif di mana ibu-ibu mengendurkan dan mengencangkan otot-ototnya, mengatur pernapasan dan sebagainya.

Setelah secara fisik rileks, baru memasuki relaksasi mental. Dalam relaksasi mental, saya mengucapkan kata-kata yang bersifat sugesti dan menguatkan. Jadi secara fisik mereka rileks, dan saya membawa mereka ke dalam suasana di mana mereka bisa melupakan semua konflik yang mereka rasakan sebelumnya. Mereka hanya berkonsentrasi untuk terapi. Pada saat diberi instruksi-instruksi untuk relaksasi, diperdengarkan alunan musik yang bisa membangkitkan perasaan rileks. Setelah itu, baru memasuki stimulasi untuk janin,” jelas psikolog yang memperdalam terapi musik di Jerman ini.
Waktu yang diperlukan untuk terapi sekitar 30 menit, untuk relaksasi (10 - 15 menit), dan stimulasi (15 - 20 menit). Di rumah, lamanya mendengarkan musik yang dianjurkan untuk ibu hamil sekitar 30 menit setiap hari. Sebaiknya, saat mendengarkan jarak loudspeaker sekitar 50 cm dari perut. Si ibu bisa melakukannya dalam keadaan istirahat atau aktif seperti membaca atau melakukan senam hamil. Untuk memperoleh manfaat dari mendengarkan musik, ibu hamil dianjurkan mendengarkan dengan penuh perhatian dan kesadaran. Musik mesti mendapat kesempatan untuk merasuk ke dalam pikiran.
Dengan demikian, suara, harmoni, dan irama musik dapat mendorong seseorang untuk bergairah, kreatif, dan menyenangkan. Bagi yang belum terbiasa mendengarkan musik klasik, sebaiknya dimulai dengan belajar menikmati musik klasik ringan macam gubahan Johann Strauss. Setelah terbiasa bisa dicoba dengan yang lebih berat dan sudah terkenal seperti gubahan W.A. Mozart, Fredric Chopin, dan Ludwig van Beethoven. Berikutnya dicoba musik dengan komposisi lengkap, seperti konser atau simfoni.

Sumber :http://kaummilitan.blogdetik.com/ .

Manfaat Terapi Musik Untuk

Mungkin Anda telah mendengar tentang manfaat terapi musik pada Ibu Hamil, teknik stimulasi dengan musik, yang digunakan sebelum atau setelah lahir. Untuk mencapai hal ini, dianggap bahwa Mozart adalah salah satu seniman yang paling cocok untuk alasan efek Mozart.

Ada beberapa studi dan artikel tentang efek Mozart, yang menjamin bahwa musik dari artis ini santai dan merangsang awal. Salah satu tulisan ini adalah buku The Mozart Effect penulis Don Campbell Anak-anak, yang menjelaskan bahwa, ketika bayi lahir dan tumbuh, ” musik merangsang dan meningkatkan fisiologi mereka, kecerdasan dan perilaku mereka. ” Menurut ini, lagu-lagu Mozart adalah bahan murni, sederhana, dan, pada saat yang sama, misterius dan dapat diakses yang merangsang pertumbuhan anak neuron.

Untuk menguji teorinya tentang Mozart Effect, Campbell membuat observasi selama 10 menit untuk beberapa siswa. Ia menemukan bahwa anak-anak, setelah mendengar sonata untuk dua piano dalam D mayor, mencetak gol yang lebih baik pada tes IQ.

Efek Mozart terjadi di tes spasial -temporal. Campbell mengatakan bahwa ritme, melodi dan frekuensi lagu Mozart dan mengisi ulang merangsang daerah kreatif dan motivasi otak. Untuk bayi, rileks dan mengembangkan di dalamnya kapasitas perhatian.

Demikian pula, penelitian sebelumnya telah dilakukan dengan latihan yang sama dan mendapatkan hasil yang sama seperti yang dibuat oleh psikolog Frances Rauscher dari University of California, atau Sahwa Gordon neurobiologi di University of Wisconsin.